Pilih benur berkualitas untuk budidaya udang yang lebih menjanjikan - Harvestariake
Registrasi MOSNON di Singapura
05/12/2017
Informasi singkat tentang teknologi bioflok
22/10/2018
Show all

Pilih benur berkualitas untuk budidaya udang yang lebih menjanjikan

Kunci penting dalam meraih sukses dalam budidaya udang adalah benur, pakan, serta kualitas air dan lingkungan yang baik. Benur memegang peranan penting dalam menjamin kesuksesan budidaya. Mengingat besamya pengaruh kualitas benur, maka pembudidaya sebaiknya memahami terlebih dahulu bagaimana cara memeriksa  dan parameter apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih benur yang berkualitas.

Secara visual atau penglihatan mata biasa dapat dibedakan antara benur yang baik dan yang tidak baik, yaitu :

  1. Semua organ tubuh benur (ekor, mata, kaki, kulit) lengkap dan tidak cacat, kondisi antena lurus (tidak membentuk huruf V), dan ekor membuka.
  2. Benur Vanname post larva 10-12 biasanya berukuran 8-10 mm dan bentuk tubuh ramping memanjang.
  3. Ukuran benur relatif seragam (coef. variation < 15%).
  4. Warna tubuh / pigmen berupa bening atau gelap (tidak merah, putih keruh atau kebiru-biruan).
  5. Tidak ada perubahan warna yang mencolok pada benur pada kondisi terang maupun gelap.
  6. Keadaan tubuh benur bersih dari kotoran dan lumut yang menempel, usus terisi penuh membentuk garis lurus, hepatopancreas penuh berwarna gelap (kecoklatan/kehitaman tergantung makanan).
  7. Gerakan benur lincah, berenang melawan arus, menempel di dasar/dinding, dan aktif mencari makan.
  8. Benur peka terhadap gangguan fisik lingkungannya, dan fototatis positif (responsif pada cahaya).

Dalam upaya mendapatkan benur siap tebar yang berkualitas baik, perlu dilakukan pengamatan untuk tingkat berikutnya yaitu pengamatan mikroskopis, uji MBV occlusion bodies (untuk mengetahui indikasi stress), dan uji Vibrio. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih detail tentang kondisi benur. Kriteria pengamatan mikroskopis yaitu kondisi hepatopancreas (menunjukkan kemampuan cerna dan penyakit), kondisi otot, muscle gut ratio (MGR) untuk mengetahui perkembangan otot, pengamatan fouling, dan pengamatan necrosis (deformity). Sedangkan untuk pengamatan vibrio yang terdapat dalam tubuh benur diharuskan memiliki hasil uji yang baik atau bebas dari vibrio patoghen.

Selain itu, Karakteristik benur yang paling dicari oleh petambak sekarang ini yaitu benur yang bersertifikat SPF (Spesific Pathogen Free) atau bebas penyaki, terutama terhadap penyakit yang mematikan. Pengamatan benur dilakukan dengan uji PCR (Polymerase Change Reaction) untuk mengetahui benur terbebas dari beberapa penyakit seperti IMNV (Infectious Myonecrosis Virus), WSSV (White Spot Syndrome Virus), IHHNV (Infectious Hypodermal and Hematopoitic Necrosis Virus), dan Taura syndrome.

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× How can we help you?