Kunci penting dalam meraih sukses dalam budidaya udang adalah benur, pakan, serta kualitas air dan lingkungan yang baik. Benur memegang peranan penting dalam menjamin kesuksesan budidaya. Mengingat besamya pengaruh kualitas benur, maka pembudidaya sebaiknya memahami terlebih dahulu bagaimana cara memeriksa dan parameter apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih benur yang berkualitas.
Secara visual atau penglihatan mata biasa dapat dibedakan antara benur yang baik dan yang tidak baik, yaitu :
Dalam upaya mendapatkan benur siap tebar yang berkualitas baik, perlu dilakukan pengamatan untuk tingkat berikutnya yaitu pengamatan mikroskopis, uji MBV occlusion bodies (untuk mengetahui indikasi stress), dan uji Vibrio. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih detail tentang kondisi benur. Kriteria pengamatan mikroskopis yaitu kondisi hepatopancreas (menunjukkan kemampuan cerna dan penyakit), kondisi otot, muscle gut ratio (MGR) untuk mengetahui perkembangan otot, pengamatan fouling, dan pengamatan necrosis (deformity). Sedangkan untuk pengamatan vibrio yang terdapat dalam tubuh benur diharuskan memiliki hasil uji yang baik atau bebas dari vibrio patoghen.
Selain itu, Karakteristik benur yang paling dicari oleh petambak sekarang ini yaitu benur yang bersertifikat SPF (Spesific Pathogen Free) atau bebas penyaki, terutama terhadap penyakit yang mematikan. Pengamatan benur dilakukan dengan uji PCR (Polymerase Change Reaction) untuk mengetahui benur terbebas dari beberapa penyakit seperti IMNV (Infectious Myonecrosis Virus), WSSV (White Spot Syndrome Virus), IHHNV (Infectious Hypodermal and Hematopoitic Necrosis Virus), dan Taura syndrome.
Click one of our contacts below to chat on WhatsApp