-Waktu
Pagi hari untuk menghindari udang molting dan nilai DO perairan yang rendah.
-Jadwal
Pengambilan contoh dilakukan secara terjadwal, umumnya setiap 1 minggu atau 10 hari. Pengambilan contoh harus dilakukan mulai umur 30 hari atau setelah masa blind feeding.
-Cara pengambilan contoh
1.Dasar tempat penjalaan harus keras serta tidak berlumpur agar lumpur tidak mudah teraduk. Untuk memancing udang berkumpul, maka dilakukan pemberian pakan pada tempat penjalaan.
2. Matikan kincir di lokasi dekat tempat pengambilan contoh.
3. Gunakan jala dengan pemberat yang cukup dan memiliki kantong yang otomatis sehingga mempermudah melepas udang dari jala.
4. Siapkan air yang cukup dalam wadah (bak) untuk menampung udang hasil tangkapan.
5. Timbang secukupnya (± 1 kg).
6. Hitung jumlah udang yang tertangkap di jala serta ukur diameter lemparan jala.
7. Ambil beberapa ekor udang untuk diperiksa di laboratorium.
8. Segera masukkan kembali udang-udang tersebut secara pelan-pelan ke tambak.
-Pengamatan kondisi udang
-Menghitung biomassa
-Menghitung populasi udang
-Menghitung Mean Body Weight (MBW) dan Average Daily Gain (ADG)
-Menghitung Survival Rate (SR) dan Feed Conversion Ratio (FCR)
Jumlah total berat pakan buatan dibandingkan dengan jumlah berat total udang hasil panen. FCR yang umum antara 1,2 – 1,5. Semakin kecil nilai FCR maka semakin besar keuntungan yang diperoleh. Pengeluaran tertinggi dalam budidaya udang vannamei adalah untuk pakan (sekitar 60%). Untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dan daya tahan (immunostimulan) tubuh udang vannamei, dapat dilakukan penambahan feed additive seperti PowerLac dan vitamin-mineral dengan dosis sesuai anjuran. Pemberian feed additive dilakukan setiap hari bersama pemberian pakan, sebaiknya pemberian dilakukan pada siang hari (nafsu makan paling tinggi).
Click one of our contacts below to chat on WhatsApp